Jumat, 14 Maret 2014

internet

Internet ( International networking ) adalah sebuah jaringan global yang memungkinkan komputer melakukan komunikasi dengan dunia luar sebagai jalan utama informasi, sumbe r ilmu pengetahuan global, dan mengandung arti kolaborasi serta kerjasama dalam komunitas yang berbeda. Salah satu bidang yang terkena dampak perkembangan teknologi ini adalah dunia pendidikan. Sebagai sebuah sumber informasi yang hampir tidak terbatas, ma ka internet memenuhi kapasitas untuk dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam dunia pendidikan Masa remaja adalah masa transisi an tara ma sa kanak-kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emos i dan sosial yang saling bertentangan. Banyak sekali life events yang akan terjadi yang tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualit as hidup generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis (Pramono, 2009). Di Indonesia saat ini 62 juta remaja sedang bertumbuh di tanah air. Artinya, satu dari lima orang Indonesia berada dala m rentang usia remaja. Mereka adalah calon generasi penerus bangsa dan akan menjadi orangtua bagi generasi berikutnya. Tentunya, dapat dibayangkan, betapa besar pengaruh segala tindakan yang mereka lakukan saat ini kelak di kemudian hari ta tkala menjadi dewasa dan lebih jauh lagi bagi bangsa di masa depan (Jameela, 2008). Latar Belakang Masalah Terobosan teknologi dari waktu ke waktu telah memfasilitasi kehidupan sehari-hari kita. Ini adalah ilmu dan teknologi yang telah memungkinkan untuk wilayah besar dunia. Khususnya, media elektronik seperti komputer, email internet, dan media interaktif lainnya dapat membantu untuk mengetahui dunia ini lebih dekat. Kini, komputer telah terisi dengan informasi tak terbatas tiap jenis di seluruh dunia. Dunia menandai dekade 1980-an sebagai dekade Personal Computer (PC). Meskipun informasi itu telah digitalisasi melalui teleteks dan videotex, selama dekade 1970-an, penggunaan internet hanya muncul pada 1990-an setelah Tim Berners-Lee merancang coding yang dibuat Dunia Web Luas (www) yang memungkinkan global terhubung dengan modul informasi kepada pengguna. Penggunaan komputer menjadi lebih luas setelah inovasi World Wide Web. Dengan adanya inovasi World Wide Web, pengguna komputer dapat mengunjungi semua lokasi dalam beberapa menit dan dapat mengumpulkan informasi pada layar. Dengan kursor, pengguna dapat mengarungi berbagai situs dan kadang-kadang bahkan kewalahan dengan badai informasi. Dengan komputer dirancanglah jaringan online yang telah menjadi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Pesatnya Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi (information and communication technology / ICT) selama dekade terakhir membawa tren baru di dunia industri komunikasi yakni hadirnya beragam media yang menggabungkan teknologi komunikasi baru dan teknologi komunikasi massa tradisional. Pada dataran praktis maupun teoritis, fenomena yang sering disebut sebagai konvergensi media ini memunculkan beberapa konsekuensi penting.[1] Di ranah praktis, konvergen media[2] bukan saja memperkaya informasi yang disajikan, melainkan juga memberi pilihan kepada khalayak untuk memilih informasi yang sesuai dengan selera mereka. Tidak kalah serius, konvergensi media memberikan kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik yang bersifat visual, audio, data dan sebagainya. Fenomena jurnalisme online sekarang ini menjadi contoh menarik. Khalayak pengakses media konvergen alias ”pembaca” tinggal meng-click informasi yang diinginkan di komputer yang sudah dilengkapi dengan aplikasi internet untuk mengetahui informasi yang dikehendaki dan sejenak kemudian informasi itupun muncul. Aplikasi teknologi komunikasi terbukti mampu mempercepat jalur pengiriman informasi media kepada khalayaknya. Di sisi lain, jurnalisme online juga memungkinkan wartawan untuk terus-menerus meng-up date informasi yang mereka tampilkan seiring dengan temuan-temuan baru di lapangan. Dalam konteks ini, konsekuensi lanjutnya adalah berkurangnya fungsi editor dari sebuah lembaga pers karena wartawan relatif mempunyai kebebasan untuk segera meng-up load informasi baru tanpa terkendala lagi oleh mekanisme kerja lembaga pers konvensional yang relatif panjang. Dibalik kemudahan dan kecepatan mekanisme publikasi media online, Al-Qur’an memiliki pandangan yang dijelaskan dalam (Q.S Al-Hujurat /49: 6). $pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä bÎ) óOä.uä!%y` 7,Å™$sù :*t6t^Î/ (#þqãY¨t6tGsù br& (#qç7ŠÅÁè? $JBöqs% 7's#»ygpg¿2 (#qßsÎ6óÁçGsù 4’n?tã $tB óOçFù=yèsù tûüÏBω»tR ÇÏÈ Terjemahannya : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (Q.S Al-Hujurat /49: 6).[3] Dalam penggalan ayat ini, terdapat kalimat “maka periksalah dengan teliti”. Ayat ini menganjurkan untuk selalu melakukan pemeriksaan ulang terhadap suatu berita. Tentunya, secara tidak langsung ayat ini menganjurkan kepada para wartawan media online untuk selalu tepat dan teliti dalam menyampaikan berita dibalik tuntutan media online yang harus diperbaharui secara cepat. Musibah dalam hal ini biasa saja berupa fitnah, kepanikan dan pembohongan publik. Secara teoritik, dengan munculnya konvergensi media maka sejumlah pengertian mendasar tentang komunikasi massa tradisional sepertinya akan mulai bergeser. Konvergensi menimbulkan perubahan signifikan dalam ciri-ciri komunikasi massa tradisional atau konvensional. Media konvergen memadukan ciri-ciri komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi dalam satu media sekaligus. Karenanya, terjadi apa yang disebut sebagai demasifikasi (demasssification), yakni kondisi dimana ciri utama media massa yang menyebarkan informasi secara pasif menjadi lenyap. Arus informasi yang berlangsung menjadi makin personal, karena tiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih informasi yang mereka butuhkan. Dalam konteks yang lebih luas, konvergensi media sesungguhnya bukan saja memperlihatkan perkembangan teknologi yang kian cepat. Konvergensi mengubah hubungan antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup dan khalayak. Singkatnya, konvergensi mengubah pola-pola hubungan produksi dan konsumsi, yang penggunaannya berdampak serius pada berbagai bidang seperti ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan. Dalam bidang ekonomi, Kini para pengguna akrab dengan aktivitas bisnis baik perdagangan maupun perbankan yang kenal dengan sebutan e-commerce dan e-banking. Di sektor pemerintahan saat ini telah dikenal istilah e-government, dalam bidang politik. Negara Amerika Serikat telah menggunakan teknologi internet sebagai media pemilihan Presiden. Dalam dunia pendidikan, kini dikenal pembelajaran jarak jauh melalui internet atau e-learning dan yang paling baru adalah munculnya metode belajar menggunakan teknologi Ponsel atau lebih dikenal dengan mobile learning (M-Learning). Bahkan dunia seni pun tak luput dari sentuhan teknologi informasi dimana kalangan pekerja seni dapat memperkenalkan karyanya ke dunia internasional tanpa tersekat oleh batas-batas teritorial. Dan di negara maju seperti Amerika terdapat tren menurunnya pelanggan media cetak dan naiknya pelanggan internet. Untuk negara maju seperti Amerika Serikat, Media online bukan lagi hal yang asing. Saat ini, 76 persen penduduk AS sudah tersambung ke Internet. Tidak menutup kemungkinan, 76 persen penduduk Amerika tersebut menggunakan media online sebagai sumber informasi primer dan cenderung mulai meninggalkan media konvensional.[4] Tentunya efektifitas media online sebagai sumber penyedia informasi di AS tidak bisa diragukan lagi. Perubahan perilaku pembaca di AS yang lebih memilih menghabiskan waktu di dunia maya mengakibatkan sejumlah media cetak disana mengalami penurunan pelanggan dan terancam “gulung tikar”. Setelah majalah Times, salah satu media terbesar di AS The Boston Globe mengalami penurunan oplah sekitar 14 persen. Mereka juga harus menghadapi penurunan pendapatan iklan karena pemasang iklan beralih ke Internet. Pada saat yang sama, mereka juga ditekan oleh biaya produksi yang tinggi karena harga bahan baku koran semakin mahal. Merosotnya sirkulasi dan pendapatan dari iklan juga memaksa Tribune Co memPHK 61 orang dari 205 tim berita, The Baltimore Sun. Chicago Tribune juga memberhentikan 53 karyawan ruang redaksi.[5] Menurunnya penggunaan media cetak kemudian makin diperparah oleh munculnya tren blog. Blog dimulai sejak 1994 oleh Brad Fitzpatrick. Walaupun kemunculan Blog tahun 1994, Tren Blog baru terasa digemari pengguna internet sekitar tahun 2004. Wikipedia ensiklopedia, mencatat bahwa Weblog atau singkatnya blog adalah aplikasi web yang memuat secara periodik tulisan-tulisan (posting) pada sebuah halaman situs Internet (webpage) umum. Posting-posting tersebut seringkali dimuat dalam urutan aktualitas posting secara terbalik, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web semacam itu biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut. Media Blog pertama kali di populerkan oleh Blogger.com (http://www.blogger.com). Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat terpakai secara bebas (open source), sehingga pengembangannya mudah dilakukan oleh para blogger. Wikipedia juga mencatat, blog sejauh ini mempunyai fungsi yang sangat beragam, dari sebuah catatan harian sampai dengan media publikasi dalam sebuah kampanye politik, program-program media dan korporasi.[6] Pada dasarnya, fungsi sebuah blog memiliki kesamaan dengan sebuah situs pribadi. Letak perbedaannya, blog sifatnya lebih interaktif karena orang yang membuka blog tersebut bisa meninggalkan komentar terhadap tulisan atau posting dalam blog tersebut. Blog lebih menyerupai buku diari dimana seseorang bisa menyimpan catatan, gambar, kalender pribadi, dan sebagainya secara online dan senantiasa dimutakhirkan atau di perbarui.[7] Sebagian blog dikelola oleh seorang penulis tunggal, sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis. Banyak juga weblog yang memiliki fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, yang dapat memperkenankan mereka untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan. Namun demikian, ada juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif. Sejak 2004 blog semakin fenomenal, karena fungsinya semakin kental dengan konsep jurnalisme Internet. Semakin banyak pengelola blog menerapkan gaya penulisan wartawan, dan tentunya mengikuti kaidah 5W+H (What, Why, When, Where, Who, dan How). Mereka pun menyajikan sumber-sumber berita yang akurat dengan menyebutkan asal-usul informasi yang mereka kutip kembali. Bahkan, semakin banyak politisi, sastrawan, dan kalangan profesional memanfaatkan blog untuk menuangkan gagasan. Tidak sedikit pula wartawan yang memiliki blog, sehingga mereka dapat menyuarakan opininya lantaran secara profesional di lembaga media massa mereka tidak dimungkinkan beropini langsung. Oleh karena itu pula, kian banyak blog yang dimiliki kalangan profesional yang tinggi kredibilitasnya karena menyajikan informasi secara aktual, akurat dan lengkap, sehingga menjadi referensi umum, termasuk bagi wartawan dalam membuat berita. Fenomena ini kemudian akrab disebut dengan istilah Citizen Jurnalisme. Di Indonesia, fenomena media online lahir pada saat jatuhnya pemerintahan Suharto di tahun 1998, dimana alternatif media dan breaking news menjadi komoditi yang dicari banyak pembaca. Dalam situsi seperti itulah kemudian muncul ide untuk membentuk detikcom yang update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian, mingguan, bulanan. Yang dijual detikcom adalah breaking news. Dengan bertumpu pada tampilan apa adanya detikcom muncul sebagai situs informasi digital paling populer di kalangan pengguna internet Indonesia. Detikcom (www.detik.com) dapat dikatakan merupakan media online Indonesia yang pertama yang di kelola secara serius. Tidak heran karena pendirinya kebanyakan dari media, Budiono Darsono (mantan wartawan DeTik), Yayan Sopyan (mantan wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugraha. Server detikcom sebetulnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai online dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Jadi tanggal 9 Juli ditetapkan sebagai hari lahir detikcom. Masa awal detikcom lebih banyak terfokus pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi mulai membaik, detikcom memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan, dan olahraga. Sampai sekarang, media online hasil konvergensi dari media konvensional terus tumbuh dan jumlahnya semakin tak terhitung. Setelah detikcom, muncul media online lainnya yang awalnya hanya beredar dalam bentuk atau versi cetak. Seperti Kompas Cyber Media (www.kompas.com), media Indonesia (www.media-indonesia.com), Fajar online (www.fajar.co.id), Okezone (www.okezone.com), dan Tribun Timur (www.tribun-timur.com). Saat ini hampir seluruh media massa menggunakan jaringan internet untuk mengakses data pemberitaan secara online, termasuk membuka edisi online, seperti radio online, majalah online, TV online, dan sebagainya.[8] Selain itu, masih banyak lagi situs-situs media online yang dikelola secara personal melalui beragam penyedia layanan blog yakni blogger (www.blogger.com), dan wordpress (www.wordpress.com). Munculnya puluhan bahkan ratusan media berbasis dotcom membuktikan bahwa fenomena yang dialami di berbagai media cetak di Amerika mulai menular ke berbagai media di Indonesia. Kekhawatiran akan matinya media cetak memaksa sebagian besar media cetak seperti yang tertulis sebelumnya membuat penyesuaian dengan memunculkan versi online. Dua tahun lalu, dalam Seminar Nasional Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Rabu 27 November 2008, di Sanur Beach Hotel, Denpasar, Bali, salah satu pembicara menegaskan bahwa media wajib konvergensi ke media online. Dia (Nukman Luthfie) mengatakan “Hanya soal waktu saja perilaku mengkonsumsi media di Indonesia berubah signifikan”.[9] Namun, kemunculan media online tidak serta merta dikambing hitamkan sebagai sebab bangkrutnya media cetak. Keunggulan media cetak terletak pada wujudnya yang nyata. Selain itu, sifat beritanya lebih komprehensif. Jika media online menampilkan perkembangan terbaru dari berita, tetapi kadang sering kehilangan konteks berita, versi cetak menunjukkan liputan yang diketahui konteks, akurasi, dan kelengkapan narasumbernya. Kedua media tentu dapat saling melengkapi satu sama lain, bahkan dalam soal iklan sekalipun.[10] Data pengguna internet dari Internet World Stats (www.internetworldstats.com), Indonesia menduduki peringkat ke 5 sebagai pengguna internet tertinggi tahun 2009 di kawasan Asia. Peringkat pertama dipegang oleh China (384.0 Juta Pengguna), disusul Jepang (96.0 juta), India (81,0 juta), Korea Selatan (37.5 juta) dan Indonesia (30.0 juta).[11] Dari data di atas, muncul pertanyaan, dengan sekitar 30 juta pengguna internet di seluruh Indonesia, bagaimanakah tanggapan masyarakat mengenai media-media online konvergen yang muncul sebagai salah satu sumber informasi? Untuk itu, penelitian ini mengambil sampel media online Fajar sebagai salah satu media online di kawasan timur Indonesia khususnya di Makassar. Menarik untuk diteliti, mengingat ditengah gempuran arus informasi, sebagian masyarakat di Indonesia khususnya Makassar masih buta dengan teknologi internet, masih ada saja orang yang menanyakan apa itu internet. Walaupun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa media online Fajar memiliki jumlah pembaca yang banyak. Hal itu tidak terlepas dari manajemen dan keseriusan redaksi Fajar untuk mengelola situs tersebut. Update informasi yang rutin menjadi nilai plus di mata masyarakat Makassar. Contohnya saja pemberitaan pertandingan sepakbola yang dilakoni PSM. Setiap peristiwa penting dari turnamen itu akan selalu di update oleh bagian PO[12] dalam bentuk berita flash[13]. Berita yang sifatnya flash tentunya sangat diminati oleh penggemar PSM yang tidak sempat menonton secara langsung di lapangan atau TV. Cukup membuka komputer, laptop, atau handphone yang memiliki akses internet, pengguna sudah bisa melihat perkembangan terbaru dari sebuah pertandingan olah raga sampai pada berita kemacetan lalu lintas. Selain update berita yang rutin, Fajar online tentunya masih memiliki nilai lebih dibandingkan media online kompetitor sejenis yang ada di Makassar. Redaksi Fajar sadar bahwa bisnis media online bukan sesuatu yang bisa disepelekan atau dipandang sebelah mata. Sangatlah penting mendirikan, membangun dan mengembangkan media online, mengingat media online adalah tren baru dunia. Masyarakat di Amerika sudah mulai membaca koran lewat perangkat iPad.[14] Bukan tidak mungkin, suatu saat nanti masyarakat dunia secara global akan berganti menggunakan media online dan perlahan-lahan meninggalkan media konvensional. Redaksi Fajar memiliki strategi dalam menghadapi masalah konvergen. Mereka berpendapat bahwa media online tidak akan mematikan media cetak. Untuk itu, Fajar memiliki cara sendiri yakni dengan memanfaatkan citizen jurnalism. Grup Facebook Fajar merupakan salah satu media para Citizen jurnalism menyampaikan berita. Setiap anggota dari grup tersebut memiliki kesempatan terbuka dan kapan saja untuk memberikan sumbangsih berita dan informasi untuk selanjutnya di muat di Fajar Online. Berita dari anggota yang dimuat di media online esoknya juga diterbitkan di media cetaknya. Secara tidak langsung, Fajar telah membangun image yang baik sebagai media yang dekat dengan pembaca dan memperhatikan keinginan pembaca. Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah salah satu Fakultas yang ada di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang mempunyai mahasiswa sekitar 500 orang dengan jurusan yang berbeda. FDK juga memiliki beberapa jurusan yaitu; Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Jurusan Bimibingan Penyuluhan Islam (BPI), Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Konsentrasi Kesejahteraan Sosial (KesSos), Jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan Jurusan Jurnalistik. FDK juga memiliki fasilitas yang dapat menunjang keberhasilan program studi diantaranya; Gedung Kuliah yang memadai, Perpustakaan, Laboratorium, Studio Radio, Studio TV, Studio Fotografer dan jaringan internet yang bagus. sehingga memudahkan mahasiswa untuk menggali informasi dari dunia maya. Dengan adanya jurusan jurnalistik di FDK, maka mahasiswa dalam menyelesaikan strata-1, memerlukan berbagai referensi. Dengan adanya media online akan mempermudah mahasiswa menggali dan memperoleh berbagai referensi dan informasi yang bersumber dari dunia maya. Hal ini ditandai dengan banyaknya mahasiswa FDK menggunakan akses Internet melalui Wifi Fakultas itu sendiri. Hal lain pun terlihat, dimana mahasiswa FDK memadati Warung Internet atau lebih dikenal dengan istilah Warnet. Lahirnya Warnet mahasiswa FDK akan lebih mudah dan leluasa menggali berbagai informasi dari dunia maya. Kini mahasiswa FDK dengan sangat mudah mengakses jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Blogspot, dan lain sebagainya. Akan tetapi jejaring sosial tersebut belum cukup akurat dalam membantu mahasiswa FDK menggali seluruh informasi dari dunia maya. Seiring perkembangan IPTEK, perusahaan Harian Fajar yang awalnya hanya media cetak kini dapat mengembangkan media dengan sistem online. Dengan adanya media online, mahasiswa FDK ruang aksesnya akan lebih luas dalam mendapatkan informasi di dunia maya yang lebih akurat, karena media online menyediakan berbagai berita dan informasi, yang mana media online Fajar disertai animasi dan gambar yang dapat membuat mahasiswa FDK lebih tertarik menggunakan media online daripada media cetak. Merujuk pada uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas dalam skripsi dengan mengangkat sebuah judul : “Efektifitas Media Online Harian Fajar Sebagai Sumber Informasi Bagi Mahasiswa FDK UIN Alauddin”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adlah sebagai berikut:; 1. Bagaimana minat mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam menggunakan fasilitas internet? 2. Sejauh mana efektifitas media online Harian Fajar sebagai sumber informasi bagi mahasiswa? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran tentang : a. Untuk mengetahui minat mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi dalam menggunakan fasilitas internet. b. Untuk mengetahui efektifitas media online Harian Fajar sebagai sumber informasi bagi mahasiswa. D. Manfaat penelitian Dalam melaksanakan penelitian selalu dibarengi dengan manfaat penelitian, demikian pula dalam penyusunan skripsi ini. Manfaat yang diharapkan dalam penlitian ini adalah sebagai berikut: a. Sebagai bahan referensi dan memperkaya pengembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang jurnalistik. b. Bahan masukan bagi perusahaan media khususnya Fajar, untuk meningkatkan pengelolaan Fajar.com sebagai salah satu portal berita di kawasan timur Indonesia. E. Kerangka Konseptual Rounded Rectangle: INFORMASI ATAU BERITAAda tiga variabel dalam penelitian ini. Pertama, efektifitas, Kedua, media online Harian Fajar sebagai sumber informasi, tiga mahasiswa FDK UIN Alauddin . Rounded Rectangle: MAHASISWA Dari skema diatas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sebagai pembaca media online Harian Fajar dan untuk memperoleh informasi dari media online, mahasiswa harus memiliki perangkat keras yang terhubung ke internet seperti Laptop/PC dan Handphone. Media online hanya dapat dinikmati jika memiliki perangkat yang terhubung ke internet, hal ini masih menjadi kendala karena tidak semua mahasiswa yang memiliki perangkat komunikasi bisa terhubung ke internet. Adapun kelebihan Media Online: 1. Kecepatan akses ke berita yang dikehendaki atau diinginkan dengan media online akan lebih cepat karena di susun dalam kategori berita. 2. Update berita secara real time membuat media online lebih cepat menyampaikan berita tanpa menunggu proses redaksi yang panjang. Disisi lain, berita yang dihasilkan tidak akan lengkap dan terkesan dangkal. F. Ruang Lingkup Penelitian dan Pengertian Judul Untuk memberikan ruang pemaknaan yang lebih rinci dan tidak memunculkan multi interperestasi pembaca terhadap judul serta kerancuan yang mengarah pada penafsiran ganda. Peneliti memberikan batasan defenisi judul yang merupakan penjabaran dari isi yang di sederhanakan dalam bentuk defenisi operasional dan ruang lingkup penelitian yang penulis kemukakan dalam draft skripsi ini. “Efektifitas Media Online Harian Fajar Sebagai Sumber Informasi Bagi Mahasiswa FDK UIN Alauddin”. 1. Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya. Yang dimaksud efektifitas dalam penelitian ini adalah seberapa jauh pencapaian target media online Harian Fajar sebagai sumber informasi bagi mahasiswa FDK UIN Alauddin. 2. Media online berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiyah berarti “tengah”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Sementara Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein menuliskan bahwa media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiyah berarti perantara atau pengantar, sedangkan online diartikan sebagai keadaan suatu alat dalam keadaan hidup atau sedang menyala dan tersambung ke suatu alat lainnya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa media online merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan dalam keadaan hidup atau sedang menyala dan tersambung ke suatu alat lainnya.. 3. Harian Fajar adalah suatu perusahaan media massa yang terdiri dari dua versi yakni versi cetak dan versi online dengan wilayah edar meliputi dua provinsi utama di Sulawesi yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. 4. Sumber informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan, yang dimaksud sumber informasi dalam penelitian ini adalah Harian Fajar Online sebagai salah satu media massa yang menyediakan berbagai informasi, termasuk didalamnya berita, opini dan iklan. G. Kajian Pustaka Sejauh ini, penelitian yang berhubungan dengan internet atau world wide web telah banyak menggunakan teori-teori komunikasi massa. Seperti yang dipaparkan dalam buku Teori Komunikasi oleh Werner J. Severin dan James W. Tankard. Dijelaskan tentang beberapa teori Komunikasi yang diterapkan dalam penelitian yang berhubungan dengan media Online (Teori Agenda Setting dan Teori Manfaat dan Gratifikasi. Teori Agenda Setting telah digunakan Myung-ho Yoon, seorang mahasiswa pascasarjana di University of texas. Yoon ingin melihat apakah pemanfaatan situs-situs koran korea oleh mahasiswa University of Texas mempengaruhi pemikiran mereka tentang isu-isu ekonomi terpenting di Korea. Para mahasiswa korea diberi pertanyaan dalam sebuah survey melalui telepon tentang apa isu paling penting yang sedang dihadapi ekonomi Korea menurut mereka. Selain itu, Yoon juga memperdalam cakupan penelitiannya dengan melakukan analisis isi terhadap bidang ekonomi/bisnis tiga Koran Korea terbesar di web. Dia mengkategorikan setiap berita utama bidang ekonomi/bisnis menjadi stau diantara sembilan isu yang teridentifikasi dalam survey via telepon[15]. Teori yang memiliki keterkaitan dalam penelitian ini adalah teori Manfaat dan Gratifikasi. Dalam teori ini, dijelaskan tentang bagaimana dan untuk apa media online di akses, Apakah media online memiliki audiens atau tidak. Penelitian tentang teori manfaat dan Gratifikasi pernah dilakukan oleh Chang. Dia mengirim kuesioner lewat e-mail kepada para mahasiswa menanyakan tentang tiga kategori alasan mengunjungi situs-situs online yakni Sifat media, situasi paparan dan daya akses/jangkau. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa Sifat media, yaitu Kesiapan (mengetahui dengan Segera) dan Stabilitas (mendapatkan berita kapan saja mereka inginkan) adalah yang paling penting bagi pengguna situs-situs berita online. Untuk mempelajari sesuatu adalah alasan terpenting dalam kategori situasi paparan. Dalam hal daya akses, Ekonomis dan factor kesenangan merupakan alasan yang dianggap penting dalam pengaksesan situs berita online. H. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada metode kuantitatif. Dalam penelitian ini metode riset yang digunakan adalah metode survei deksriptif. Jenis survei deskriptif digunakan untuk menggambarkan populasi yang sedang diteliti. Fokus riset ini adalah perilaku yang sedang terjadi dan terdiri dari data variabel. Dengan metode ini peneliti dapat mengumpulakan data – data yang diperlukan. Penyebaran ini akan dilakukan pada mahasiswa FDK UIN Alauddin, untuk mengetahui efektifitas media online Harian Fajar sebagai sumber infomasi bagi mahasiswa FDK UIN Alauddin. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai efektifitas media online harian Fajar sebagai sumber infomasi bagi mahasiswa FDK UIN Alauddin. 2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi Populasi penelitian ini merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya objek – objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin yang terdiri 6 jurusan yaitu Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Jurusan Bimibingan Penyuluhan Islam (BPI), Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Konsentrasi Kesejahteraan Sosial (KesSos), Jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan Jurusan Jurnalistik, dengan rata- rata tiap jurusan 50 orang, dan populasi dalam penelitian ini berjumlah 500 mahasiswa. b. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili karakteristik penelitian. Pengambilan sampel harus dilakukan sedekimian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar – benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Berdasarkan jumlah dan sifat populasi dalam penelitian ini ukuran sampel yang akan di ambil dalam penelitian ini yaitu sampel acak kelas (cluter random sampling). Hal ini dilakukan karena hanya sebagian besar mahasiswa Fakultas Dakwah dan komunikasi mempunyai alat pengakses internet dan mahasiswa juga tidak sistematis menggunakan Wifi, dari sekian mahasiswa yang online hanya sebagian besar yang mencari berita atau informasi. Dengan menggunakan teknik cluter random sampling maka akan terpilih 50 mahasiswa yang mempunyai alat pengakses internet dan memanfaatkan fasilitas Wifi yang disediakan oleh Fakultas dakwah dan Komunikasi. Semua mahasiswa pengguna internet yang terpilih akan dijadikan sampel atau responden dalam penelitian ini. Adapun cara pengambilan sampel yang peneliti lakukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut : Keterangan : = Ukuran/Besarnya sampel = Ukuran/Besarnya populasi = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, misalnya 2% kemudian dkuadratkan. Batas kesalahan pada setiap populasi tidak sama ada yang 1%, 2%, 3%, 4%, 5% atau 10%. Pada penelitian ini peneliti menggunakan batas kesalahan yang ditolerir 10%. 3. Teknik Pengumpulan Data Data – data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer merupakan informasi yang diperoleh dari responden melalui kuesioner yang dibagikan. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden, yang tujuannya adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Data primer menerangkan sejauh mana efektifitas media online Harian Fajar sebagai sumber infomasi bagi mahasiswa FDK UIN Alauddin. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data penunjang penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber untuk melengkapi penelitian. Data sekunder diperoleh dalam bentuk sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan berbagai organisasi atau perusahaan. Penelitian kepustakaan dengan mengamati dan meneliti buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan teori – teori yang diperlukan agar dapat melengkapi data dalam penelitian. Untuk pengumpulan data pada penelitian ini, penulis meneliti mahasiswa pengguna internet yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian mempunyai peranan yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan dalam mencapai suatu penelitian, dalam arti bahwa berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilakukan itu tergantung dari bentuk instrumen yang dilakukan. Adapun instrumen penelitian yang digunakan sesuai dengan metode pengumpulan data : 1. Observasi adalah suatu instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis dengan jalan turun langsung ke lapangan mengamati objek secara langsung guna mendapatkan data yang lebih jelas. Dalam pelaksanaan observasi ini penulis menggunakan alat bantu untuk memperlancar observasi di lapangan yaitu buku catatan sehingga seluruh data-data yang diperoleh di lapangan melalui observasi ini dapat langsung dicatat. 2. Interview atau wawancara adalah salah satu tehnik untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini yang telah dipersiapkan sebelum turun ke lapangan sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan. Wawancara ini ditujukan kepada mahasiswa pengguna internet yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. 4. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehungga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif, yang artinya setiap data yang terhimpun dan tersusun secara sistematis, untuk kemudian dipelajari dan dianalisa secara deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan (mendeskrisikan) populasi yang sedang diteliti. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang diamati agar bermakna dan komunikatif. Tahapan pengolahan data dalam penelitian ini dimulai dari perhitungan data – data yang diperoleh melalui kuesioner kemudian mengelompokkan dan mengelolahnya. Dalam membuat pernyataan kuesioner digunakan metode skala likert, dengan metode tersebut pengkode kuesioner dapat menghitung skor total. Dalam pengolahan data peneliti menggunakan indeks skala likert pada setiap pernyataan menjadi sangat setuju diberi nilai 5, setuju 4, netral 3, tidak setuju 2, sangat setuju 1. Adapun dalam perhitungan jumlah skor dapat digunakan sebagai berikut : Skor tertinggi (untuk jawaban sangat setuju) : 5 X 53 = 265 Skor terendah (untuk jawaban sangat tidak setuju) : 1 X 53 = 53 Setelah diketahui angka – angka tersebut selanjutnya dicari jarak antar kelas, yaitu : sangat efektif, efektif dan tidak efektif, yakni : Kemudian peneliti membagi selisih nilai tersebut menjadi tiga kategori, yaitu : 1. Tidak efektif, apabila jawaban memiliki 53 sampai 124 2. Efektif, apabila jawaban memiliki nilai 125 sampai 196 3. Sangat efektif, apabila memiliki nilai 197 sampai 265 5. Teknik Penyajian Data Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam penyajian data adalah prinsip dan cara penyajian data. Prinsip dan cara penyajian data adalah relevansi dan kesederhanaan. Relevansi data adalah bahwa data yang disajikan adalah data yang berkaitan langsung dengan pokok permasalahan penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan kesederhanaan adalah penyajian data dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Oleh karena itu peneliti akan menyajikan data dalam bentuk uraian deskriptif, yaitu : 1. Bentuk tabel, yang terdiri atas kolom dan baris guna memaparkan distribusi frekuensi dan presentase efektifitas media online Harian Fajar sebagai sumber informasi bagi mahasiswa FDK UIN Alauddin. 2. Bentuk grafik, yang terdiri dari value X dan value Y yang dilengkapi dengan agenda dan judul guna memaparkan distribusi frekuensi dan presentase efektifitas media online Harian Fajar sebagai sumber informasi bagi mahasiswa FDK UIN Alauddin. I. Garis-Garis Besar Isi Pembahasan skripsi ini, secara rinci akan diuraikan berdasarkan garis besar dan disajikan ke dalam lima bab yakni : a) Pada bab pertama, yaitu bab pendahuluan, dalam bab ini akan dijelaskan secara rinci pokok pikiran yang melatar belakangi timbulnya suatu masalah, pengertian judul, tujuan dan kegunaan penelitian dan garis – garis besar dari isi skripsi ini. b) Bab kedua, yaitu kajian pustaka, pada bab ini akan dibahas mengenai bagaimana Posisi media online Media Fajar sebagai salah satu sumber informasi bagit Mahasiswa. c) Bab tiga, akan dikemukakan secara rinci tentang metode penelitian dari tipe penelitian, teknik pengumpulan data, dan bagaimana teknik analisis data. d) Pada bab empat, berupa hasil penelitian tingkat efektifitas media online Fajar serta intensitas penggunaannya oleh Mahasiswa. e) Bab lima, adalah penutup yang merumuskan isi pokok dan kandungan dalam sebuah kesimpulan skripsi, implikasi dari penelitian dan saran–saran yang terjabarkan pula didalamnya.

Tidak ada komentar: